Welcome!

This blog is dedicated for our cycling community and mtb lovers where ever you are. Rembrandt is a small piece of Citra Raya residence, about 40km far from Jakarta. Locate in Tangerang, Banten province.

Friday, January 18, 2008

review : Giant XtC Team

by : asbindro


Kali ini aku coba memberikan sedikit cerita pengalaman menggunakan giant xtc team untuk melibas trek off road seputar Tigaraksa, Tangerang.

Spesifikasi sepeda ada di sini. Berat full bike 12.8kg.

Trek bervariasi, ada tanah kering, makadam, dan aspal alias on road. Kontur trek full variasi ada turunan maut, tanjakan pingsan, dan aspal datar. Total jarak tempuh 27km.

Penggunaan ban maxxis cross mark rasanya masih terlalu berat untuk trek aspal. Masih lebih nyaman menggunakan schwalbe racing ralph. Keduanya sama - sama didesain untuk trek cross country. Mungkin saja masalah penampang fisik yang menyebabkan maxxis terasa lebih berat. Baik cross mark ataupun racing ralph sama - sama memiliki ukuran 2.1 tapi maxxis terlihat lebih gendut.

Fork rockshox tora 289 rupanya mampu bekerja dengan baik meredam kontur tanah yang tidak rata. Pada saat melibas turunan maut yang berupa tangga dari tanah yang dikeraskan, terbukti fork tidak liar bergerak. Alhasil sukses tanpa harus ttb. Demikian juga pada permukaan aspal, setting rebound cukup memberikan hasilnya. Memang rada sedikit repot kalau harus turun untuk rubah travel dan set rebound sebelum pindah trek. Namun sedikit kerepotan ini memang dibalas dengan kenyamanan. Sempet terpikir, kalau tora saja bisa senyaman ini apa jadinya dengan reba/sid/recon? Wuih pasti top markotobs.

Berat full bike giant yang tidak lebih dari 13kg cukup menolong manakala melewati beberapa tanjakan. Dengan dengkul yang sama, terbukti bisa lolos tanpa harus ttb. Meskipun sempat hampir terbalik gara - gara genjot berlebihan yang mengakibatkan ban depan terangkat. Dengan penggunaan kombinasi gear yang tepat serta dibarengi dengan power genjotan yang tepat, lolos melewati tanjakan pingsan. Lain waktu mungkin patut dicoba di ngehe 1 dan 2, puncak.

Pada saat melewati turunan tajam berundak, rasanya seperti terbang meskipun masih bisa dikontrol. Sangat beda dengan menggunakan hussar jump. Hussar terasa bergerak liar ke sana kemari sehingga handlebars tidak boleh lepas sedetikpun. Memang benar bahwa bahan aluxx superlight dari xtc ini tob abis. Ringan dan kuat tapi terasa sedikit lentur. Beda dengan hussar yang memang kuat namun terasa kaku. Mungkin bila hussar dikombinasi dengan fork sid/recon/reba masih tertolong.

Tantangan trek yang bervariasi dengan pergantian kontur yang sangat mendadak semacam roll coaster dapat dijawab dengan baik oleh rd xt shadow. Pergerakan gear yang cepat dan tepat serta kemampuan untuk naik 3 gear sekaligus sekali shift amat menolong. Telat dalam memindah gigi mengakibatkan ttb atau bahkan rantai putus karena terlalu dipaksakan.

Kesimpulannya, tidaklah salah memilih giant xtc team sebagai hardtail impian. Perbandingan antara harga dan kenyamanan sangat fair, atau bahasa jawanya : value of money sangat pas. Jika ada di antara pembaca yang ingin melakukan upgrade mtb, silakan dicoba betapa mengasyikkan bermesraan dengan si giant xtc ini.

note: giant xtc juga mengeluarkan seri composite, lebih ringan dan mahal dibanding dengan aluxx-sl.

No comments: