Welcome!

This blog is dedicated for our cycling community and mtb lovers where ever you are. Rembrandt is a small piece of Citra Raya residence, about 40km far from Jakarta. Locate in Tangerang, Banten province.

Wednesday, February 13, 2008

Tips Merawat Sepeda

by : asbindro

Merawat sepeda merupakan kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan seusai genjot. Merawat sepeda ini merupakan kewajiban bagi penikmat sepeda yang bertujuan agar tunggangan menjadi awet dan siap untuk trek berikutnya.

Anda tidak perlu menjadi teknisi handal untuk bisa melakukan perawatan rutin, tidak perlu juga invest peralatan mekanik secara khusus. Yang perlu anda punyai adalah kemauan untuk meluangkan waktu merawat sepeda.

Setelah anda memiliki kemauan dan waktu, berikutnya adalah siapkan kunci allen satu set, pembuka rantai, kuas cat kecil, sikat gigi bekas, sikat lantai kamar mandi, degreaser, dan lubricant. Semua peralatan ini dapat anda beli toko sepeda langganan anda, kecuali sikat gigi bekas dan sikat lantai, tentu saja.

Pertama, cuci bersih sepeda dengan cara menggunakan air dari selang dengan tekanan sedang. Jangan pernah mencuci sepeda sekotor apapun dengan menggunakan air bertekanan tinggi (steam). Air bertekanan tinggi akan membuat air masuk ke sela - sela komponen dan tidak dapat dikeluarkan dengan mudah. Selain itu penggunaan steam akan membuat grease lepas dari perlekatan dengan komponen misal bearing, peluru besi (gotri) yang seharusnya dilindungi.

Pakailah sabun atau paling bagus shampoo cuci mobil/motor. Gunakan sikat lantai untuk merontokkan dan membersihkan ban dari lumpur kering dan kotoran lain. Ingat sikat yang
terlalu kaku bisa melukai permukaan ban dan bahkan meninggalkan bekas parut. Pergunakan sikat gigi bekas untuk membersihkan bagian - bagian yang sulit dijangkau seperti tube seputar front derailleur, bagian dalam cassete, dan lain - lainnya. Bersihkan cassete dan rantai dengan kuas sambil disemprot dengan air dari selang.

Segera keringkan frame sepeda dengan kain khusus penyerap air. Coba miringkan sepeda ke kiri dan kanan untuk membuang air yang terperangkap masuk. Tidak lupa berdirikan sepeda dengan roda belakang beberapa saat untuk mengalirkan air yang tersisa. Beberapa pabrikan sepeda membuat lubang buangan air di beberapa bagian frame untuk memudahkan air mengalir keluar. Silakan dilihat dan dicermati bagian mana saja itu. Biasanya di chainstay bagian dalam dekat dengan free hub, kemudian bottom bracket bagian bawah. Untuk pemakai hollowtech II, pastikan tidak ada air yang tertinggal di dalam as bottom bracket tsb.

Langkah selanjutnya, lepaskan rantai dengan bantuan alat pembuka rantai. Semprot dengan degreaser. Jangan gunakan WD-40 kecuali memang kondisi rantai anda telah benar-benar parah, misal karatan. Gantung rantai dan biarkan beberapa saat sampai seluruh sisa kotoran yang menempel luruh. Jangan semprotkan degreaser selama rantai masih terpasang. Ini berisiko cairan masuk ke as bb atau freehub dan melarutkan grease yang terpasang.

Jangan pernah gunakan minyak tanah untuk membersihkan rantai, cassete dan crankset. Selain minyak tanah semakin jarang didapatkan juga berisiko membuat beberapa bagian komponen khususnya yang terbuat dari karet serta plastik elastis akan mengeras dan bahkan bisa kehilangan fungsinya.

Tunggu sampai rantai benar - benar kering dan bersih. Setelah itu lumasi dengan lubricant khusus rantai. Biasanya ada dua tipe, kering dan basah. Pergunakant tipe basah saat sepeda sering dipergunakan di trek basah. Begitu sebaliknya. Setelah itu pasang kembali rantai ke tempatnya.

Berikan lubricant di daerah derailleur baik depan dan belakang. Cobalah mainkan shifter dan pastikan keduanya berjalan dengan sempurna. Terkadang anda harus melakukan fine tuning setelah sepeda dipergunakan di medan yang berat.

Selagi menunggu rantai kering, anda dapat merawat frame dengan memberikan zat pelapis frame. Polisher ini ada yang dilengkapi dengan teflon untuk melindungi frame dari cacat akibat benturan benda keras seperti kerikil. Setidaknya itu yang tertulis di dalam label kalengnya. Seberapa efektifkan? Harus diteliti terlebih dahulu.

Lakukan pengecekan beberapa bagian komponen dengan alat/kunci yang sesuai. Hampir semua sepeda keluaran baru menggunakan allen key. Cek stem, headset, handlebars, rd, fd, dan semua bagian mekanis. Pastikan semuanya telah terpasang dengan baik dan tidak kendor.

Berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan itu semua? Tergantung kepada seberapa teliti dan sabar anda. Setidaknya akan menghabiskan 2 jam di luar waktu pengeringan rantai. Beberapa goeser bahkan membiarkan rantai kering selama 24 jam sebelum diberikan lubricant dan dipasang kembali. Itu sih terserah kepada anda semua.

Monday, February 4, 2008

Indosiar Fun Bike 2008

Gerimis seperti enggan untuk berhenti. Langit jabodetabek rasanya masih suram dan murung. Namun pagi itu suasana seputar Monas nampak sangat berbeda sekali. Meriah dan hiruk pikuk membuka Minggu pagi oleh ribuan peserta sepeda ria (fun bike) Indosiar yang ke-13. Luar biasa sekali! Antusiasme peserta mengalahkan cuaca gerimis dan dingin.

Sejatinya acara ini akan dilaksanakan tanggal 27 Januari silam, namun entah mengapa panitia memutuskan untuk memundurkannya menjadi 3 Februari. Seperti yang telah kami posting di sini. Tapi diakui pengunduran jadwal ini rasanya menjadi lebih tepat. Karena calon peserta yang masih kebingungan mencari informasi akhirnya bisa turut serta meramaikan perhelatan tahunan tivi swasta tersebut.

RCC menerjunkan 13 anggota tetap dan 2 anggota baru. Menggunakan 5 minibus dan satu pickup, rombongan berangkat dari markas jam 5.30. Terlambat 30 menit dari rencana akibat beberapa member pulas tertidur dan malas bangun (termasuk penulis). Hujan gerimis menemani sepanjang perjalanan kami dari Tangerang menuju Monas.

Sesampai di Monas, surprise! Panitia rupanya tidak mau molor dari jadwal. Meskipun sangat banyak peserta tampak terlambat datang, termasuk kami, panitia tetap memberangkatkan peserta sesuai jadwal. Ribuan peseda dari berbagai penjuru Jabodetabek segera memenuhi badan jalan MH Thamrin dan Sudirman.

Setelah un-loading sepeda dan merakit kembali, tim RCC segera mengejar untuk bergabung dengan rombongan yang telah diberangkatkan. Tim yang dilengkapi dengan 4 perangkat Handheld Transciever (HT) terbagi menjadi leader, tim inti, dan sweeper.

Gerimis tetap setia menemani setiap ayunan pedal kami sepanjang separuh perjalanan dari Monas - Thamrin - Sudirman - Ratu Plasa - Sudirman - Thamrin - Monas. Lucunya, karena peserta dan panjang rute tidak seimbang, saat kami sampai di Sudirman, tampak peserta lain telah memasuki Thamrin menuju garis Finish di Monas.

Suasana Thamrin - Sudirman sangat meriah. Kegiatan fun bike ini ternyata bersamaan dengan kegiatan jalan sehat yang diselenggarakan oleh sebuah bank di bilangan Sudirman. Alhasil, jalan Sudirman, tepatnya di Setiabudi sampai Ratu Plasa macet luar biasa, penuh oleh pejalan kaki dan pesepeda. Beberapa kejadian tabrakan, baik antar pesepeda ataupun pesepeda dengan pejalan kaki menambah ramainya suasana.

Kami sempat berhenti di bundaran HI untuk berfoto, memenuhi hasrat narsis kami. Sayang sekali karena kondisi yang tidak memungkinkan, tim RCC tidak sepenuhnya bisa berkumpul untuk berfoto. Tim leader (Scott-01 dan 02, Marin-01, serta XtC) telanjur berada di depan garis finish.

Kekacauan nampak terjadi pada saat penukaran kupon peserta dengan snack dari panitia. Meskipun panitia tampak telah belajar dari pengalaman tahun lalu dengan menempatkan lebih dari satu titik distribusi, suasana hangat tetap terjadi. Banyak peserta yang harus menunggu lama dan berdesak - desakan di depan tenda distribusi. Hal ini diperparah oleh keterlambatan pasokan snack dari panitia. Sempat terjadi idle time saat panitia dan peserta menunggu pasokan datang dengan harap - harap cemas.

Setelah berkumpul, kami segera loading sepeda ke kendaraan. Jam 8.00 kami berangkat dari parkiran IRTI menuju meeting point selanjutnya, wisata kuliner dengan dipimpin oleh chieh de kampoeng, Hendra Budiman. Rupanya hasrat untuk mengisi perut dengan makanan "sebenar - benarnya" mengalahkan hasrat kami untuk menunggu jatah pembagian snack panitia. Alhasil tidak semua anggota mendapatkan jatah snack panitia.

Rombongan berhenti di bilangan Roxi Mas, tempat makan terkenal dengan otak - otak dan kelapa muda. Dan warung yang semula kosong penuh diisi oleh manusia - manusia RCC yang berada dalam kondisi buas karena kelaparan. Suasana riuh rendah oleh gelak tawa.

Namun suasana riuh rendah seperti tercekat sejenak tatkala kami terima billing. Akibat godaan rasa lapar, kami tidak memperhitungkan lagi berapa jumlah makanan yang telanjur masuk mulut. Alhasil, pagi itu kami harus rela merogoh kocek tidak kurang dari sejuta rupiah untuk sebuah makan pagi. Rasanya ini adalah makan pagi termahal yang kami alami selama ini. Namun dasar RCC, kami pun menanggapinya dengan penuh rasa humor.

Saat datang ke warung kami tidak punya otak (otak). Saat pulang kami telah penuh dengan otak (otak). Hehehe...