Welcome!

This blog is dedicated for our cycling community and mtb lovers where ever you are. Rembrandt is a small piece of Citra Raya residence, about 40km far from Jakarta. Locate in Tangerang, Banten province.

Monday, February 4, 2008

Indosiar Fun Bike 2008

Gerimis seperti enggan untuk berhenti. Langit jabodetabek rasanya masih suram dan murung. Namun pagi itu suasana seputar Monas nampak sangat berbeda sekali. Meriah dan hiruk pikuk membuka Minggu pagi oleh ribuan peserta sepeda ria (fun bike) Indosiar yang ke-13. Luar biasa sekali! Antusiasme peserta mengalahkan cuaca gerimis dan dingin.

Sejatinya acara ini akan dilaksanakan tanggal 27 Januari silam, namun entah mengapa panitia memutuskan untuk memundurkannya menjadi 3 Februari. Seperti yang telah kami posting di sini. Tapi diakui pengunduran jadwal ini rasanya menjadi lebih tepat. Karena calon peserta yang masih kebingungan mencari informasi akhirnya bisa turut serta meramaikan perhelatan tahunan tivi swasta tersebut.

RCC menerjunkan 13 anggota tetap dan 2 anggota baru. Menggunakan 5 minibus dan satu pickup, rombongan berangkat dari markas jam 5.30. Terlambat 30 menit dari rencana akibat beberapa member pulas tertidur dan malas bangun (termasuk penulis). Hujan gerimis menemani sepanjang perjalanan kami dari Tangerang menuju Monas.

Sesampai di Monas, surprise! Panitia rupanya tidak mau molor dari jadwal. Meskipun sangat banyak peserta tampak terlambat datang, termasuk kami, panitia tetap memberangkatkan peserta sesuai jadwal. Ribuan peseda dari berbagai penjuru Jabodetabek segera memenuhi badan jalan MH Thamrin dan Sudirman.

Setelah un-loading sepeda dan merakit kembali, tim RCC segera mengejar untuk bergabung dengan rombongan yang telah diberangkatkan. Tim yang dilengkapi dengan 4 perangkat Handheld Transciever (HT) terbagi menjadi leader, tim inti, dan sweeper.

Gerimis tetap setia menemani setiap ayunan pedal kami sepanjang separuh perjalanan dari Monas - Thamrin - Sudirman - Ratu Plasa - Sudirman - Thamrin - Monas. Lucunya, karena peserta dan panjang rute tidak seimbang, saat kami sampai di Sudirman, tampak peserta lain telah memasuki Thamrin menuju garis Finish di Monas.

Suasana Thamrin - Sudirman sangat meriah. Kegiatan fun bike ini ternyata bersamaan dengan kegiatan jalan sehat yang diselenggarakan oleh sebuah bank di bilangan Sudirman. Alhasil, jalan Sudirman, tepatnya di Setiabudi sampai Ratu Plasa macet luar biasa, penuh oleh pejalan kaki dan pesepeda. Beberapa kejadian tabrakan, baik antar pesepeda ataupun pesepeda dengan pejalan kaki menambah ramainya suasana.

Kami sempat berhenti di bundaran HI untuk berfoto, memenuhi hasrat narsis kami. Sayang sekali karena kondisi yang tidak memungkinkan, tim RCC tidak sepenuhnya bisa berkumpul untuk berfoto. Tim leader (Scott-01 dan 02, Marin-01, serta XtC) telanjur berada di depan garis finish.

Kekacauan nampak terjadi pada saat penukaran kupon peserta dengan snack dari panitia. Meskipun panitia tampak telah belajar dari pengalaman tahun lalu dengan menempatkan lebih dari satu titik distribusi, suasana hangat tetap terjadi. Banyak peserta yang harus menunggu lama dan berdesak - desakan di depan tenda distribusi. Hal ini diperparah oleh keterlambatan pasokan snack dari panitia. Sempat terjadi idle time saat panitia dan peserta menunggu pasokan datang dengan harap - harap cemas.

Setelah berkumpul, kami segera loading sepeda ke kendaraan. Jam 8.00 kami berangkat dari parkiran IRTI menuju meeting point selanjutnya, wisata kuliner dengan dipimpin oleh chieh de kampoeng, Hendra Budiman. Rupanya hasrat untuk mengisi perut dengan makanan "sebenar - benarnya" mengalahkan hasrat kami untuk menunggu jatah pembagian snack panitia. Alhasil tidak semua anggota mendapatkan jatah snack panitia.

Rombongan berhenti di bilangan Roxi Mas, tempat makan terkenal dengan otak - otak dan kelapa muda. Dan warung yang semula kosong penuh diisi oleh manusia - manusia RCC yang berada dalam kondisi buas karena kelaparan. Suasana riuh rendah oleh gelak tawa.

Namun suasana riuh rendah seperti tercekat sejenak tatkala kami terima billing. Akibat godaan rasa lapar, kami tidak memperhitungkan lagi berapa jumlah makanan yang telanjur masuk mulut. Alhasil, pagi itu kami harus rela merogoh kocek tidak kurang dari sejuta rupiah untuk sebuah makan pagi. Rasanya ini adalah makan pagi termahal yang kami alami selama ini. Namun dasar RCC, kami pun menanggapinya dengan penuh rasa humor.

Saat datang ke warung kami tidak punya otak (otak). Saat pulang kami telah penuh dengan otak (otak). Hehehe...

No comments: