Welcome!

This blog is dedicated for our cycling community and mtb lovers where ever you are. Rembrandt is a small piece of Citra Raya residence, about 40km far from Jakarta. Locate in Tangerang, Banten province.

Thursday, January 31, 2008

MTB XC tour at Cibodas Bandung

RCC, ini hasil copy-paste dari sepedaku.

Buat rekan2 yg belum punya Rencana goes di long weekend minggu depan mari joint dengan kita "Indonesian Biking Adventure" akan mengadakan XC tour di seputaran Cibodas-Cikawali-Ciater dengan kondisi trek yg menantang dan view nya yg aduhai . Info singkat acara sbb:
Berangkat hari Jumat 8 februari jam 3sore trus menginap semalem di cibodas sambil mengikuti Coaching Clinic dari Pelatih kita Mister Djati dgn materi Coaching "cara menghadapi tanjakan dan turunan" . Paginya sabtu 9 februari kita start touring dgn rute Cibodas-Cikawali-Ciater finish di perkirakan sekitar jam 3sore dan sekitar jam 5sore kita dah meluncur kembali ke Jakarta.
**** Biaya Rp300.000/ orang sudah termasuk transport bus PP jakarta -bandung dan truk pengangkut sepeda ,fasilitas bermalam di cibodas (tenda & villa), Makan 3x dan snack 2x serta supply selama touring ,info lanjut bisa call Yano 02199531932

sepeda ria indosiar 13

Tidak seperti sebelumnya, sepeda ria (funbike) Indosiar sebagai salah satu acara perayaan ulang tahun tv swasta ini sepi pemberitaan. Tahun lalu tercatat 8000 peserta berkumpul di parkir timur Senayan. Semuanya antusias untuk mengikuti trek onroad sejauh 27.3km.

Banyak genjoter mencari informasi kapan acara ini akan digelar. Pertama kali diumumkan tanggal 27 Januari 08, namun belakangan diundur menjadi tanggal 3 Februari 08. Informasinya pun seperti telat dan sangat lambat beredar. Para penggila sepeda banyak yang nyasar ke blog asbindro ketika mencari informasi sepeda ria ini. Yang lebih aneh adalah website Indosiar tidak menampilkan sepotong informasi pun mengenai hal ini.

Namun semoga saja pelaksanaan kegiatan tahunan ini tidak lantas menjadi lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Kita tunggu dan saksikan bersama.

Ayo siap - siap berangkat!

Wednesday, January 30, 2008

Trek Solear (new route)

Minggu lalu waktu sepedahan berempat sama Ical, Akin dan Odel kita langsung me arrange trek buat minggu ini (26 Januari 2008), usul punya usul Odel menawarkan Trek Solear dengan jalur kampung, tanpa banyak cincong kita bertiga mengangguk setuju.

Sebelum masuk tanggal 26, ada tawaran yang lebih menantang sebenernya, temen2 di technikal dulu ngajak jajal trek legendaris Rindu Alam, sempet tergoda sich tapi setelah mempertimbangkan dengan padatnya acara weekend ini maka pilihan jatuh ke Trek Solear!

Sebelum konfirmasi trek solear, ada berita kalo tim "koncolawas" mo bertandang ke RCC, setelah koordinasi sana sini akhirnya sepakat kalo tim "koncolawas" akan diikutsertakan ke trek solear..

Tepat dihari H semua berkumpul di depan rumah mang RT (salah satu sesepuh RCC), secara bergelombang semua peserta berdatangan, dan ternyata jumlahnya cukup banyak: 22 orang!! wow lumayan banyak kalo dilihat dari animo RCCers sekarang2 ini.
Budi sang PIC yang sudah standby jam 06.00 sudah siap dgn kostum khasnya: sendal gunung...
setelah semua peserta kumpul (+/-) 07.30 kita berangkat..tentunya ritual berdoa ga boleh ketinggalan sekedar memohon agar perjalanan kali ini baik2 saja...

Odel yang di daulat sebagai leader segera mengayuh sepedahnya keluar gerbang Kampoeng Rembrandt, setelah bertanya kanan apa kiri akhir kita sepakat ambil jalur kiri melewati kampung Tarisi menyisir jalan tanah menuju "icon" trek RCC yaitu Danau....seperti biasa jalan yang dilalui banyakan offroad dan jalan kampung, setelah memasuki danau banyak temen2 "koncolawas" yang takjub (takjub heran apa krn mereka orang kota?)....ambil foto sebentar langsung melanjutkan perjalanan menyisiri punggungan danau yang jalannya lebih mirip makadam... masuk turun kebawah melewati jembatan bambu di kampung kadu...hmmmm kali ini para bidadari kampung kadu ga ada yang mandi..kosong, sedikit kecewa sech tapi yaaa nasiblah buat temen2 "koncolawas" yang mengharapkan KM1 ini terhibur dengan kemben2 dipinggir kali...
setelah jembatan gantung kita langsung naek ke tanjakan yang biasanya hanya kita buat turun aja, baru kali ini tanjakan ini kita lalui, tapi ternyata ga terlalu berat yang dibayangkan hanya saja permukaan tanah yang licin membuat Maxxis Medussa ga gigit dan lebih sering kepater tuh ban, jadi dech genjot sambil diri...
melewati jalur turun akhirnya sampai di jalur onroad, krn berbagai pertimbangan akhir kita onroad sampai tigaraksa.
Lewat perumahan tigaraksa nongol2 di turun bowl onroad dan setelah ketemu pertigaan kita ambil kanan, nah disinilah petualangan baru dimulai.

Ga jauh setelah belok kanan odel langsung bantir stang kekiri masuk gang kecil, tapi perjalanan terhenti krn ada 2 personel "koncolawas" yang udah mulai lowbat dan sepedahnya yang memang ga support, jadilah budi kembali ke profesi awal : "tukang bengkel".... kutak-kutik sebentar perjalan dilanjutkan masuk kampung jalan makadam, ga lama 2 personal "koncolawas" nyerah dan minta di evakuasi oleh Kendro (ada hikmahnya Kendro ga ikut), setelah kol2an ma Kendro akhir doi bersedia meng"evakuasi" korban kelelahan ini (ternyata doi minta ditemenin mang RT), dgn sangat menyesal rombongan meninggalkan 2 korban ini dipinggir jalan dgn bekal no telp Kendro dan titik koordinat terakhir....

Ga lama melahap jalur makadam kita langsung di banting ke areal persawahan yang ternyata hanya short cut menuju cisoka yang menembus ke perumahan (ga tau nama perumahannya) setelah itu memotong onroad kita masuk trek offroad lagi kali ini single trek yang di akhiri dgn turunan yang langsung dibayar kontan sama tanjakan....fpuih...keren banget nech jalur...masuk lagi jalur kampung yang semuanya offroad ga lama kita dihadapakn dgn trek yang cukup menantang, dgn trek yang berliku2 dan melewati jembatan kecil kita diakhir trek di suguhin tanjakan yang berbatu...yaaa bisa di tebak dah siapa yang berhasil melahap nech tanjakan....
setelaha melawati tanjakan yang paling extrem sepanjang trek pergi akhirnya kita masuk onroad lagi menuju perumahan Kiranti, dimana didepan perumahan itu jalan menuju solear, tapi lagi2 kita di hibur oleh tanjakan yang cukup menguras tenaga, maklum udeh seneng2 turunan eh kontan dibales tanjakan!
mendekati solear kita diarahin ke kiri "banyak variasinya lewat sini" teriak odel! terpaksa semua peserta yang sebagian besar blom tau trek ini nurut ma teriakan Odel, cuma sekitar 1/2 kilo kita goes langsung ketemu ma bendungan Ranca Sumur Cidurian, sekilas biasa aja kaya bendungan yg lainnya, tapi ternyata kita disuguhin atraksi "akamsi" (anak kampung situ) yang loncat dari ketinggian 20 mtr menuju dasar bendungan dan hebatnya lagi sebelum mereka terjun mereka harus Scrambling di dinding batu bendungan menuju atas setinggi 20 mtr juga! Salut atas keberanian mereka yang terbentuk oleh alam (saya bertanya dalam hati: beranikan anak2 saya melakukan yg seperti mereka lakukan?).




















Setelah ambil foto sebentar kita melanjutkan perjalanan menyusuri sungai melawan arus. Sekitar 1 km goes akhirnya sampai di gerbang Solear, sebagian besar langsung menuju warung yang ada di mulut gerbang untuk menyantap nasi uduk, sayang ga semuanya kebagian karena memang stok nya terbatas, terpaksa yang lain gigit jari!

Memasuki Solear melewati jalur makadam dan masuk jalanan conblock akhir nya kita sampai di makam yang banyak dihuni Monyet liar, menurut cerita orang2 disekitar makam, ini adalah makam Syekh Masmasan, dan siapa Syekh tersebut? mereka menjawab:"tidak tau, orang buyut saya aja ga tau apalagi saya!" sebuah jawaban yang ringan dan tak berarti, akhirnya dengan sedikit kecewa dan penuh was-was akhirnya saya meninggalkan org tsb (was-was krn monyet2 sedang lapar)....

Cape ngasih makan monyet yang ga pernah kenyang dan foto2 akhirnya kita jalan menuju pulang, menyisiri pinggir sungai sejauh 2 km akhir kita menemukan jalur onroad menuju pasar perempatan pasar cisoka, sampai perempatan pasar cisoka rombongan di hadang hujan yang datang secara tiba2, terpaksa ambil posisi meneduh di warung pinggir jalan sambil menunggu rekan2 yang lain. Perjalanan kali ini hampir 90% onroad dan satu handicap yang cukup melelahkan memasuki kota tigaraksa ada tanjakan yang cukup landai dan panjang, disini lah ujian sesungguhnya jika ke solear lewat onroad.
setelah melewati jalur2 konvesional akhirnya kita sampai di puesar, lewat belakang perumahan citra akhirnya kita sampai juga di depan City Market dan menuju ke Kampoeng Rembrandt yang tercinta.

Dan ga disangka di akhir perjalanan kali ini kita di suguhin Durian oleh Mang RT....hmmm sebuah finishing yang mantab....

Ga lama ghossan dan syafiq memanggil untuk ngajak pergi (memang sebelumnya saya janji dengan mereka untuk ajak pergi), akhirnya saya meninggalkan semua untuk melaksanakan tugas "ternak teri"....

erwan tutu
masihhusar

Thursday, January 24, 2008

Car Free Day

Dear RCC,
Event Hari Bebas Kendaraan Bermotor - HBKB (Car Free Day-CFD) sbb :
Hari/Tanggal : Minggu, 27 Januari 2008
Waktu : Pk. 06.00 - 14.00
Lokasi : Sepanjang Jl. Jend Sudirman dan Jl. M.H. Thamrin hingga Monas
Acara : pusatkan di Bunderan HI, antara lain pertandingan Futsal.

Jadi bagi siapapun yang ingin menikmati bebasnya bersepeda di jalur cepat Sudirman-Thamrin, sila datang pada rentang waktu tersebut.

Ayo sambil wisata keluarga. Denger2 di monas juga ada acara pemecahan rekor MURI dari karyawan BI. Jadi pastinya hari Minggu itu akan sangat ramai.

MTB Event, JPG

Dear RCC'er,
nih ada event besar di JPG pada Minggu 17 Februari. Ayo siap-siap! Rasanya kita musti rame - rame datang nih. Go go go RCC!

Friday, January 18, 2008

Apa dan bagaimana kerja Shifter

by : dendhi

Menggunakan transmisi pada sepeda gunung adalah pekerjaan ribet (reseh) bagi para pemula. Tapi kadang-kadang para pembalap pro pun masih mengalami atau merasakan hal ini ketika mereka sedang beraksi diarena balap, mereka kadang-kadang juga melakukan kesalahan yang tak disengaja dengan tuas pemindahnya (shifter levers).

Pada saat ini didapati 24 atau 27 kecepatan yang terpasang pada setiap sepeda gunung. Bagi pemula ini pastinya sangat membingungkan dengan kombinasi kecepatan sebanyak itu, dan akan timbul pertanyaan untuk apa dan bagaimana saya harus menggunakannya? Alasannya adalah, otot besar (pada kaki) kita akan dapat berkerja dengan efisien bila kita gunakan pada ritme kira-kira satu putaran perdetik. Ritme ini adalah waktu yang cukup untuk digunakan oleh sel-sel otot kita dalam bereaksi (meregang mengeluarkan tenaga) dan akan disegarkan kembali oleh carbohydrate, oxigen dan mineral didalam tubuh kita untuk digunakan pada putaran berikutnya. Jadi dengan menggenjot sekitar 1 sampai 1,5 putaran perdetik, kita akan mempunya tenaga yang cukup untuk waktu yang lama.

Apa bila dalam bersepeda kita menggunakan kombinasi gir yang menuntut kita harus bernafas lebih kuat dari keadaan normal, tetapi dilakukan dengan “ritme-ampuh” tersebut (1~1,5 putaran per detik), berarti kita akan mampu bersepeda gunung sejauh-jauhnya selama cadangan energi dalam tubuh kita masih ada. Jadi rahasianya terletak pada pemilihan kombinasi gir yang tepat, tetapi pertama-tama pelajari dulu tentang derailleur (bahasa indonnya belum nemu).

DERAILLEUR
Ada tiga gir (sprocket) melekat pada gagang pedal (crank) yang kita genjot. Yang ukurannya paling kecil terletak disebelah dalam, yang ukurannya sedang ditengah-tengah sedang yang paling besar disebelah luar, dan dikenal dengan sebutan “chainrings”. Pilihlah salah satu dari ketiga chainrings tersebut untuk dapat mengantisipasi keadaan lintasan yang kita hadapi. Sebagai contoh: apabila menghadapi bukit atau tanjakan yang cukup tinggi, pilih gir terkecil dari ketiga gir tersebut untuk mendapatkan genjotan yang ringan, dan sebaliknya apabila lintasannya datar atau turunan pilih gir yang terbesar dari ketiga gir itu untuk meng antisipasi agar genjotan kita tidak terlalu rigan atau cepat.

Pengaturan chainrings ini dikendalikan oleh shifter yang berada disebelah kiri stang sepeda kita. Perlu diingat pengunaan chainrings hanya digunakan untuk pilihan pada kecepatan atau lintasan dengan tingkat kesulitan yang berbeda, sedang untuk mengatur ritme kecepatan dan untuk menambah kecepatan pada sepeda dilakukan oleh gir yang melekat pada roda belakang sepeda kita.

Dapat diambil sebagai rumus dasar penggunaan chainring ialah: gunakan chainring yang ditengah untuk melaju dilintasan tanah berbatuan (offroad), chairing yang terbesar digunakan untuk melaju dijalan raya atau turunan (onroad or downhill), sedang chainring yang kecil digunakan untuk melaju ditanjakan (uphill) panjang atau bisa juga apabila kita ingin genjot dengan ritme orang jogging untuk waktu yang lama.

Terdapat delapan atau sembilan sprocket ukuran kecil pada hub roda belakang sepeda kita dengan sebutan “cogs”. Bila kita menggunakan cog yang terbesar kita mendapatkan putaran yang sedikit (perlahan) dan genjotan akan terasa ringan, begitu pula berlaku sebaliknya.Gir rendah (nilai pebandingan gir depan dan gir belakang) adalah cog terbesar sedang gir tinggi adalah cog terkecil. Perbandingan ukuran masing-masing cog tidak telalu besar, jadi perubahan beban genjotan tidak terlalu terasa, gunakan shifter yang berada di sebelah kanan stang sepeda untuk menjaga atau mendapatkan kecepatan dalam “ritme-ampuh”.

Apabila lintasan yang sedang kita lalui membuat genjotan kita agak berat ubahlah ke gir rendah (keukuran yang besaran disebelahnya). Apbila lintasan yang sedang kita lalui berubah kembali dan genjotanya terasa entengan ubahlah ke gir tinggi (keukuran yang kecilan disebelahnya) ini untuk menjaga kesetabilan kecepatan sepeda kita. Makin mahir kita mengendalikan kecepatan genjotan dengan menggunakan kombinasi gir yang tepat, kita pasti akan lebih mudah melakukan genjotan disegala macam lintasan, terutama pada tanjakan.

Jadi apa yang telah kita pelajari? Gunakan shifter yang disebelah kiri untuk memilih atau mendapatkan chainring yang tepat pada lintasan-lintasan yang sangat sepesifik (uphil, offroad, onroad) dan gunakan shifter yang berada disebelah kanan (rear cog atau gir belakang) untuk menambah kecepatan dan mengatur rpm tetap konstan pada lintasan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Kapan kita harus pindah ke chairing berikutnya? Apabila kita telah mencapai rear cog terakir (rendah atau tinggi) maka kita harus memilih chainring yang tepat untuk menambah atau mengurangi kemampuan gir kita, setelah itu sesuaikan lagi kemampuan genjotkita pada rear cog.

PELAJARI SEBELUM TERSESAT
Ada dua jenis sistem shifter dipasaran: twist shifter (pemindah puntir) dan trigger shifter (pemindah tarik/tekan) kedua jenis shifter tersebut sama-sama mengeluarkan bunyi klik setiap kali melakukan pemindahan gir.Tetapi pemindahan yang sebenarnya adalah dilakukan oleh sebuah peralatan mekanik yang disebut derailleur yang cara berkerjanya memindahkan rantai sepeda dari sprocket satu ke sprocket disebelahnya. Sangat tidak mungkin melakukan pemindahan apabila rantai dalam keadaan diam (pedal tidak berputar), dan sangat membantu sekali apa bila anda mau melakukan sedikit putaran pada pedal dalam melakukan pemindahan rantai pada gir tujuan.

Twist shifter saat ini banyak dijumpai dipasaran dengan harga berfariasi dari yang untuk dipakai bagi pemula sampai untuk yang digunakan oleh para pmbalap pro. Dengan memutar shifter yang berada disebelah kanan stang sepeda kebelakang, berarti anda memilih cog rendah (ke ukuran gir yang lebih besar disebelahnya). Dengan memutar shifter yang berada disebelah sebelah kiri kebelakang, berarti anda memilih chainring tinngi (ke ukuran gir yang lebih besar disebelahnya).

Trigger shifter (tarik / tekan) lebih umum dan banyak disukai oleh kebanyakan para pembalap sepeda gunung. Dikedua sisi handle bar terdapat sepasang tuas, satu untuk jari jempol dan satulagi untuk jari telunjuk. Pada shifter di sisi kanan handlebar, apabila anda mendorong jari jempol berarti berpindah ke gir rendah, sedangkan bila menarik jari telunjuk berarti berpindah ke gir tinggi. Pada shifter disisi sebelah kiri handlebar, bila mendorongkan jari jempol berarti berpindah ke chainring yang lebih besar, sedangkan bila menarik jari telunjuk berarti melakukan pemindahan ke gir yang lebih kecil. Sama seperti twist shifter, triger shifter juga menandai setiap perpindahan gir dengan bunyi klik.

Terlepas dari jenis shifter manakah yang melengkapi sepeda gunung kita, jangan sampai kita membuat kesalahan yang disebabkan kita belum terbiasa dalam melakukan pemindahan. Gunakan waktu yang ada untuk bersepeda keliling lingkungan kita untuk berlatih, berlati, dan berlatih. Karena begitu kita turun dalam lintasan yang sebenarnya, semuanya akan terjadi begitu cepat, dan kesalahan ini akan menimbulkan kekecewaan bagi anda, terutam menjelang masuk atau ditengah-tengah tanjakan.

Rakit atau Beli Jadi?

by : asbindro

Pilih rakit sepeda atau beli jadi? Ini adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh para pemula, seperti saya dulu, kepada senior per-mtb-an. Untuk menjawabnya memang tidak semudah dan sesingkat pertanyaannya. Tulisan ini semoga dapat memberikan secuil informasi tambahan kepada para penikmat baru sepeda mtb.

Yang pertama, tanyakan pada diri anda sendiri, sungguhkan anda ingin memiliki sepeda mtb? Seberapa tinggi kadar “keracunan” mtb di dalam diri anda? Apakah anda hanya ingin mengikuti life style saat ini? Ataukah anda secara sadar ingin bersepeda?

Pengenalan motivasi seperti terwujud di dalam pertanyaan - pertanyaan di atas layak ditanyakan agar anda siap secara mental dan spiritual, sadar bahwa memulai hobi bersepeda itu bisa menewaskan kantong anda. Dan tahu bagaimana cara mengatasi kecanduan akan mainan baru ini. Terlihat bahwa ini mengada - ada. Namun aku rasa hampir semua penggila sepeda, bagi yang telah menikah, akan mengalami gesekan dengan menteri keuangan keluarga. Percayalah!

Bagi yang ingin bersepeda untuk sekedar mengikuti trend, tidak mau ribet berurusan dengan segala hal yang berkaitan dengan parts sepeda, segeralah meluncur toko sepeda, dan belilah satu sepeda yang cocok dengan selera serta kantong anda. Segera setelah itu cobalah untuk genjot aka goes keliling komplek perumahan anda setiap ada kesempatan. Rasakan setiap kayuhan anda. Seminggu dua minggu, sebulan dua bulan. Kalau terasa semakin nikmat, bersiaplah merogoh kantong untuk melakukan upgrade sepeda! dijamin.

Sebelum memutuskan merakit sepeda, siapapun dan apapun latar belakang pendidikan serta pekerjaan anda, sangat aku rekomendasikan untuk berburu informasi terlebih dahulu tentang sepeda mtb. Banyak situs web dalam dan luar negeri yang menyediakan informasi mtb secara gratis. Gunakan search engine favorit anda. Semakin banyak informasi yang bisa anda dapatkan semakin baik. Namun jangan sungkan pula untuk melakukan cross check dengan komunitas mtb yang anda kenal.

Kombinasikan informasi yang telah anda kantongi dengan praktik di lapangan. Banyak para senior mtb yang dengan senang hati akan meracuni menularkan informasi serta pengalaman mereka dengan memberikan bimbingan langsung di lapangan. Banyak di antara mereka bersedia meminjamkan sepeda milik sendiri untuk sekedar melakukan test drive. Ini penting agar anda dapat merasakan bagaimana bedanya sepeda dengan komponen high-medium-low budget. Para punggawa mtb ini bisa anda jumpai di trek-trek legendaris di kota anda. Ambil contoh di seputar jakarta ini : jalur pipa gas, cihuni, jatiasih, hutan ui, dan puncak.

Dengan bekal informasi serta praktik anda akan dapat menjawab pertanyaan selanjutnya. Style apa yang anda minati? Freestyle, cross country, down hill, atau dirtjump? Setiap style diwakili oleh geometri (bentuk) sepeda yang berbeda. Pemakaian komponen yang terpasang di tiap jenis sepeda juga tidak boleh sembarangan.

Ambil contoh, sepeda cross country (xc) memiliki bentuk frame yang sangat berbeda dengan down hill (dh). Pada umumnya sepeda dh memiliki suspensi belakang. Bobot frame dh lebih berat dibanding xc. Fork sepeda dh rata - rata memiliki travel di atas 160mm dan berjenis double crown. Sedangkan sepeda xc umumnya menggunakan fork bertravel 80 - 130 mm single crown. Sepeda xc sangat mementingkan total berat yang lebih ringan dibanding dh. Begitu pula dengan komponen lain seperti crankset. Sepeda dh menggunakan single gear atau paling banyak double gear, sedangkan sepeda xc umumnya triple gear.

Namun tidak menutup kemungkinan adanya kombinasi frame serta komponen yang terpasang. Sebagai contoh sepeda mtb type all mountain (am). Sepeda am memiliki karakteristik gabungan antara xc dan dh. Kehadiran komponen dh diwakili oleh adanya rear shock dan fork bertravel 110 - 160mm. Syarat sepeda xc yang ringan rata - rata diakomodir oleh sepeda am.

Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa dalam anda akan merogoh kantong anda? Ingatlah bahwa semakin mahal komponen berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan. Harga komponen mahal karena produsen mengeluarkan ongkos tidak sedikit untuk mendanai riset. Penggunaan material yang kuat namun ringan menjadi alasan lain mengapa sebuah komponen sepeda mtb bisa mencapai harga jutaan rupiah. Namun demikian, untuk pemula bisa memulai dengan menggunakan komponen middle atau bahkan low-budget terlebih dahulu.

Untuk masalah dana, sekali lagi, mulailah dengan apa yang anda punya. aApabila kemudian hari anda sudah bisa menikmati apa yang anda lakukan, silakan upgrade ke spesifikasi yang lebih tinggi. Atau apabila spek sepeda telah di tangan, belanja komponen dengan cara menyicil per komponen juga merupakan alternatif lain.

tips dari senior :

pada dasarnya merakit sepeda akan lebih mahal dibanding dengan beli fullbike, apabila dibandingkan secara apple to apple. pabrikan jelas bisa mendapatkan harga lebih murah untuk parts sepeda. namun karena adanya strategi costing and pricing pabrik harus bisa membuat sepeda yang berkualitas/perform sekaligus bisa untung, maka cara yang ditempuh adalah dengan menggunakan parts mix groupset. jarang sekali kita jumpai sepeda fullbike di toko yang menggunakan full groupset. (bambang yulianto).